Jurnal Manajemen & Agribisnis

75-83

Authors: Latifa Hanum, Busanor Sanim, Agus Maulana

ABSTRACT The objectives of this research are to (1) analyze profit and BEP of plasma farmers (2) analyze internal and external strategic factors that influence development of broiler partnership in PT. XYZ, (3) formulate the alternative strategies of broiler partnership in PT. XYZ, (4) formulate selected priority strategy to develop broiler partnership in PT. XYZ. This research uses descriptive method based on case study on broiler partnership in PT. XYZ. Based on BEP analysis, BEP (production) of plasma farmers is in the range 79,91%-86,58% from chick-in capacity, and BEP (price) is in the range of Rp 11.684 – Rp 12.191 per chicken on market price. PT. XYZ partnership’s position in IE matric was second quadrant (grow and builds). The results of SWOT analysis are: a) vertical integration strategy through feedmill, breeding and chicken slaughterhouse, b) improving production capacity through capacity building of plasma farmers, c) improvement in bio-security aspects of maintenance, and d) improving the quality of technical staff and improving supervision. The priority strategy from QSPM analysis is improving production capacity through capacity building of plasma farmers. The strategy to improve production capacity can be done by maximize or add their capacity, and add the new plasma farmers. Keywords: Broiler Partnership, Internal Environment, External Environment, Internal-external, Improvement Priority ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis keuntungan dan titik impas usaha (BEP) peternak mitra, (2) menganalisis dan mengevaluasi faktor-faktor strategis internal dan eksternal perusahaan dalam menjalankan kemitraan ternak ayam broiler di PT. XYZ, (3) memformulasikan beberapa strategi alternatif yang dapat digunakan dalam pengembangan kemitraan ternak ayam broiler di PT. XYZ, dan (4) merumuskan strategi prioritas dalam pengembangan kemitraan ternak ayam broiler PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan metode deskritif. Berdasarkan analisis BEP, BEP (produksi) peternak mitra berada pada range 79,91% - 86,58% dari kapasitas awal, dan BEP (harga) berada pada range harga pasar Rp 11.684 – Rp 12.191 per ekor. Posisi kemitraan dalam matriks IE berada di kuadran II (tumbuh dan kembangkan). Hasil analisis SWOT adalah: a) strategi integrasi vertikal melalui pendirian feedmill dan breeding serta Rumah Potong Ayam (RPA); 2) peningkatan kapasitas produksi melalui pengembangan kapasitas peternak mitra; 3) perbaikan bio-security dalam aspek pemeliharaan; dan 4) peningkatan kualitas SDM petugas lapang dan perbaikan pengawasan. Strategi prioritas dari analisis QSPM adalah peningkatan kapasitas produksi melalui peningkatan kapasitas produksi melalui pengembangan kapasitas peternak mitra. Strategi peningkatan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan memaksimalkan kapasitas terpasang atau menambah kapasitas peternak mitra tersebut dan menambah jumlah peternak mitra baru. Kata kunci : Kemitraan Broiler, Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, Internal Eksternal, Prioritas Pengembangan

97-107

Authors: Ignatius Jeffrey, Aji Hermawan, Musa Hubeis, Setiadi Djohar

ABSTRACT This study was designed to extend the Hersey and Blanchard's Situational Leadership Model to test the match of adaptability leadership style to the maturity level of subordinates using the LEAD-Self instrument and Readiness Scale of the Center for Leadership Studies. Maturity level of subordinate was analyzed based on the maturity level of employment (ability) and psychological maturity (willingness) to given work to subordinates. Also, to test compatibility with the leadership style with desired subordinates leadership style using LEAD-Other instrument. Leadership style is a combination of task behavior and behavioral relationships that will produce a directing coaching, participating delegating style. In addition, this study also tested the suitability of the existing organizational culture with the expectation organization culture. Effective matching leadership style and organizational culture is measured by the achievement of individual performance. The purpose of this study is to analyze the influence of matching between leadership style with the follower’s readiness level (X1), the leader's perceived leadership style with leader’s desired leadership style (X2), and the existing organizational culture with the expectation’s employees (X3) on the individual performance (Y1). The object of research was conducted at PT. XYZ and method of data retrieval is done by the census, while the method of analysis of this study was using the Structural Equation Modeling (SEM). Keywords: Follower’s Readiness Level, Leader’s Perceived Leadership Style, Leader’s Desired Leadership Style, Existing and Expectation Culture, Individual Performance ABSTRAK Studi ini telah dirancang menggunakan Model Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard untuk menguji pengaruh kecocokan gaya kepemimpinan dengan tingkat kematangan bawahan dengan menggunakan instrumen LEAD-Self dan Readiness Scale dari Pusat Penelitian Kepemimpinan (Center for Leadership Studies). Tingkat kematangan bawahan dianalisis berdasarkan tingkat kematangan pekerjaan (kemampuan) dan kematangan psikologis (kemauan) terhadap pekerjaan yang diberikan kepada bawahan. Juga, menguji kecocokan gaya kepemimpinan dengan persepsi gaya kepemimpinan yang diingini bawahan dengan menggunakan instrumen LEAD-Other. Gaya kepemimpinan merupakan kombinasi perilaku tugas dan perilaku hubungan yang akan menghasilkan gaya mengarahkan, melatih, mengikutsertakan dan mendelegasikan. Selain itu, penelitian ini juga menguji kecocokan budaya organisasi saat ini dengan budaya organisasi harapan karyawan. Pengaruh kecocokan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi diukur dengan tingkat pencapaian kinerja individu. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh kecocokan antara variabel gaya kepemimpinan dengan tingkat kematangan bawahan (X1), gaya kepemimpinan pemimpin dengan persepsi gaya kepemimpinan yang diingini bawahan (X2), dan budaya organisasi saat ini dengan harapan karyawan (X3) terhadap kinerja individu (Y1). Obyek penelitian dilakukan pada PT. XYZ dan metode pengambilan data dilakukan dengan cara sensus, sedangkan metode analisis penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Kata kunci: Tingkat Kematangan Bawahan, Gaya Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan yang Diingini Bawahan, Budaya Saat ini dan Budaya Harapan, Kinerja Individu