Jurnal Manajemen & Agribisnis

1-9

Authors: Andam Dewi, Hermanto Siregar , Sri Hartoyo , Adler H. Manurung

ABSTRACT Study about efficient market hypothesis is a common object for many financial researchers. Nevertheless, there are still limited studies about futures contract market particularly in the emerging market. The purposes of this study were to test the weak form efficiency of the Olein futures contract in the Jakarta Futures Exchange and to seek factors that can affect the fluctuation of Olein futures contract price. ARIMA and GARCH models were used as the basis for the analyses. Results of the study indicated that using weekly data, the weak form efficient market (random walk) hypothesis was rejected for the Olein futures contract in the Jakarta Futures Exchange, meaning that the market was in efficient.This implies that some one will be able to outperform the market using technical analysis for predicting future price changes. Furthermore, using monthly data, the fluctuation of Olein futures contract returnis influenced significantly by interest rate, exchange rate and CPO price. Keywords : Jakarta Futures Exchange, Efficient Market Hypothesis, ARIMA, GARCH ABSTRAK Studi tentang hipotesis market efisien merupakan obyek penelitian yang cukup banyak dilakukan oleh para peneliti dibidang keuangan. Namun demikian, masih sedikit penelitian mengenai pasar kontrak berjangka khususnya pada pasar yang baru berkembang. Tujuan dari studi ini adalah untuk menguji pasar efisien bentuk lemah dari kontrak berjangka Olein (minyak goreng) di Bursa Berjangka Jakarta dan mencari faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pergerakan harga kontrak berjangka Olein. Model ARIMA dan GARCH digunakan sebagai dasar untuk menganalisa. Hasil dari studi mengindikasikan bahwa dengan menggunakan data mingguan, kontrak berjangka Olein di Bursa Berjangka Jakarta menolak hipotesis pasar efisien bentuk lemah (random walk) yang berarti pasar tersebut tidak efisien. Hal ini mengimplikasikan bahwa seseorang dapat mempunyai kemampuan untuk memprediksi perubahan-perubahan harga di masa mendatang melebihi pasar dengan menggunakan analisis teknikal. Selanjutnya, dengan menggunakan data bulanan, fluktuasi return kontrak berjangka Olein secara nyata dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, nilai tukar dan harga CPO. Kata kunci : Bursa Berjangka Jakarta, Hipotesis Pasar Efisien, ARIMA, GARCH

20-29

Authors: Rini Andrida, Setiadi Djohar, Idqan Fahmi

ABSTRACT Aiming to investigate the satisfaction level of household beneficiaries towards Raskin Program, the study attempts to determine the gap between households’ expectation and Raskin Program performance of each satisfaction attribute. By collecting data from 125 respondents of legal beneficiaries, the primary data is processed using descriptive and survey method through questionnaires and interviews and gathered using convenience sampling (non probability sampling). The objectives of the study are to: (1) analyze household’s perception and satisfaction index of Raskin Program; (2) analyze factors that influence household’s satisfaction towards Raskin Program; (3) analyze the official perception of Raskin Program performance; (4) analyze the gap between households’ expectation and Raskin Program performance; and (5) formulate strategy to increase Raskin Program effectiveness.The study has shown significant contribution of all dimensions in influencing customer satisfaction. The application of Gap Analysis has revealed the fact that there is a significant gap in tangible dimension, with reliability dimension is having the largest contribution, sequentially followed by tangible, responsiveness, assurance and empathy dimension with the least contribution. This implies that the priority of factors to be improved is also. Keywords: Raskin, Household beneficiaries Satisfaction, Effectiveness, Gap Analysis, and Customer Satisfaction Index. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan rumah tangga penerima manfaat Raskin (RTS) terhadap Program Raskin dan menentukan kesenjangan antara harapan RTS dengan kinerja Program Raskin untuk setiap atribut kepuasan. Data primer diperoleh dari 125 responden penerima manfaat Raskin melalui kuesioner dan wawancara. Penentuan responden secara non probability sampling. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) Menganalisis tingkat kepuasan pelaksanaan Raskin di DKI Jakarta; (2) Menganalisis tingkat kinerja dan harapan RTS terhadap pelaksanaan Program Raskin dan kesenjangan (Gap) diantara keduanya selama ini; dan (3) Merumuskan strategi peningkatan kepuasan RTS terhadap Program Raskin. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kinerja dan harapan RTS terhadap semua variabel indikator umumnya berada di bawah nilai harapan RTS. Dimensi yang membentuk kualitas pelayanan Program Raskin terdiri dari dimensi tangible, reliability , responsiveness, assurance dan empathy . Dari analisis kesenjangan (gap) antara kinerja dan harapan, ditemukan lima variabel indikator yang mempunyai kinerja lebih tinggi dari harapan RTS dan satu variabel indikator bernilai sama dengan harapan. Untuk meningkatkan efektivitas Raskin, dilakukan pemeringkatan variabel indikator prioritas yang paling urgent untuk segera ditindaklanjuti sebagai strategi peningkatan pelayanan Program Raskin. Kata kunci: Raskin, Kepuasan Rumah Tangga Penerima Manfaat, Efektivitas, Analisis Gap, dan Customer Satisfaction Index, Importance-Performance Analysis.

41-49

Authors: Singmin Johanes Lo, Musa Hubeis, Aji Hermawan, Parulian Hutagaol

ABSTRACT The purpose of this research was to examine the influence of organizational leadership behaviors and environmental turbulence moderator on employee retention. A survey was used to collect data from various publicly listed companies in the Greater Area of Jakarta. The survey measured the perceptions on organizational leadership behaviors and business environmental turbulence. The survey questionnaire on organizational leadership behaviors was from Yukl’s model and the questionnaire on environmental turbulence was from Ansoff’s model. Fifty two questionnaires were collected by using purposive sampling technique. The Moderated Multiple Linear Regression Analysis was used for analyzing the data. The results showed that the Relations Oriented Behaviors was found to have significant positive relationship with the Employee Retention. The Environmental Turbulence significantly moderated the Relations Oriented Behaviors and affected the Employee Retention positively. Keywords: Organizational Leadership, Environmental Turbulence, Employee Retention ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh perilaku kepemimpinan organisasional dan moderator turbulensi lingkungan terhadap retensi karyawan. Survei digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai perusahaan publik di Jabodetabek. Survei mengukur persepsi perilaku kepemimpinan organisasional dan turbulensi lingkungan bisnis. Kuesioner survei perilaku kepemimpinan organisasional menggunakan model Yukl dan kuesioner turbulensi lingkungan menggunakan model Ansoff. Lima puluh dua kuesioner dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengambilan contoh purposif. Data dianalisa menggunakan regresi linear berganda yang dimoderasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perilaku yang berorientasi pada Hubungan memiliki hubungan positif dan nyata dengan Retensi Karyawan. Turbulensi Lingkungan secara nyata memoderasi Perilaku yang berorientasi pada Hubungan dan berpengaruh positif terhadap Retensi Karyawan. Kata kunci:Kepemimpinan Organisasional, Turbulensi Lingkungan, Retensi Karyawan

109-113

Authors: Koes Pranowo, Noer Azam Achsani, Adler H. Manurung, Nunung Nuryartono

ABSTRACT Financial recovery is the most difficult in financial management. Therefore, this is important to study how a company in financially-distress can survive to rise up to a healthy financial condition (emergence financial distress). The research consists of 200 non financial companies which are listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period of 2004-2008. This study focuses on management of working capital. How a company fulfill its current liabilities, and its sources in current assets which shall be cashed at the short term period. By using Multinomial logit, we analyzed the probability a financially-distress company rise up to emergence financial distress or stay of the status of financial distress and what are financial indicators affect to a company in the status of Non Financial Distress tend to Financial Distress. Thus, the important thing is to determine financial ratios which can be an indicator to determine of emergence financial distress. We find a positive relationship between Profit, efficiency and emergence financial distress and a negative relationship between leverage and emergence financial distress. Keywords: Emergence Financial Distress, Indonesia Stock Exchange (IDX), Multinomial Logit JEL Classification Codes: G 3 ABSTRAK Pemulihan kondisi keuangan dari kesulitan menjadi baik merupakan hal yang paling sulit dalam manajemen keuangan. Oleh karena itu pengkajian ini sangat penting untuk dipelajari bagaimana suatu perusahaan yang sedang dalam kondisi financial distress dapat pulih kembali meningkat menjadi perusahaan yang mempunyai kondisi keuangannya menjadi sehat kembali (emergence financial distress). Penelitian terdiri dari dua atus perusahaan publik (yang bukan perusahaan jasa keuangan) yang terdaftar paa Bursa Efek Indonesia (IDX) untuk periode dari 2004 – 2008. Studi ini berfokus kepada manajemen modal kerja. Bagaimana suatu perusahaan memenuhi kewajiban kewajiban jangka pendek dan sumber dananya yang dapat dicairkan dalam jangka waktu yang pendek pula. Dengan menggunakan multinominal logit, kami melakukan analisa kemungkinannya dapat terjadinya perusahaan yang dalam status kondisi keuangan financial distress dapat bangkit menjadi perusahaan yang kondisi keuangannya sehat (emergence financial ditress) atau kemungkinan tetap dalam posisi financial distress dan menganalisa indikator keuangan apa yang mempengaruhi suatu perusahaan dalam status tidak sedang dalam kesulitan keuangan (Non Financial Distress) berubah menjadi kondisi status financial distress. Jadi hal yang paling penting adalah menentukan rasio-rasio keuangan yang dapat menjadi indicator untuk menetapkan bangkitnya perusahaan dari financial distress ke non-financial distress (emergence financial distress). Kami dapatkan ada hubungan yang positip antara besarnya laba, efisiensi dengan bangkitnya perusahaan yang dari financial distress ke Non-financial distress atau emergence financial distress, dan hubungan negatip antara besarnya hutang perusahan dengan emergence financial distress. Kata kunci: Emergence Financial Distress, Indonesia Stock Exchange (IDX), Multinomial Logit JEL Classification Codes: G 3